السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Senantiasa belajar dari pengalaman dan menjadikan hidup ini lebih berarti...
sebab tiada kata terlambat untuk terus belajar
Selalu Optimis dan jangan pernah menyerah, Ganbatte!!!

Rabu, 12 Januari 2011

AKAL SETIPIS RAMBUTNYA


Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala galanya.
Apa lagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa. Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, isteri atau puteri.
Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau lelaki sendiri yang tak lurus, tdk mungkin mampu hendak meluruskan mereka.

Tak logika kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa oleh Mereka.
Didiklah mereka dengan panduan dariNya.

JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA,
NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR.
JANGAN HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN,
NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA.
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya.

AKAL SETIPIS RAMBUTNYA, TEBALKAN DENGAN ILMU.
HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN.
PERASAAN SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK.

Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Tuhan.
Akan terhibur dan bahagialah hati mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki-lelaki wajah : negarawan, karyawan, jutawan dan " wan-wan" lain. Tidak akan lahir superman tanpasuperwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan.
Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

LEBIH banyak LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN
DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI.
SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI

Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan isteri dan bapa akan kehilangan puteri.
Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa.
Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepimpinan.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADANYA.
Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTERI SEPERTI SITI FATIMAH,
KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYYIDINA ALI

Rabu, 05 Januari 2011

Mujahidku . . .

Beginilah, Tarbiyah memelukku, mengajariku, dan mencintaiku!


Bismillaahirrahmaanirraahiim,

Mujahidku, apa kabar?
Semoga saat ini engkau baik-baik saja
Penatku, penatmu saat ini semoga tetap di jalan-Nya
Semoga mendung ini kau nikmati juga
Supaya kau merasa sejuk setelah seharian bercampur debu

Mujahidku…
Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir-takdir kita
Semoga saat ini Penghulu kita menjagamu,
Melindungimu di jalanan yang terik atau di lautan yang berdebur
Atau… bahkan di musim yang berbeda?
Aku tak pernah tahu

Namun, tahukah kau? Aku selalu yakin akan suratan-Nya

Mujahidku…
Semoga saat ini Dia menjaga hatimu, mata, pendengaran,
Jiwamu, semuamu…(ehmm!) untukku…!
Pun aku, semoga Dia membantuku untuk menjaga kehormatan, jiwaku…jasadku, semuaku…untukmu! Karena-Nya semata

Mujahidku, …tahukah kau?
Saat ini aku berdoa untuk keselamatanmu
Semoga saat ini engkau masih teguh di jalan yang Ia bentangkan untukmu

Mujahidku…
Saat penat-penat pikir dan jasad begitu menggila
Saat kumparan-kumparan dakwah ini mengajakmu berputar bersama-Nya…
Sungguh, aku hanya berharap DIA ridha atas apa yang aku dan engkau lakukan (meskipun kau entah dimana)

Mujahidku, entah kau dimana…
Aku tak hendak melukis jasadmu,
Aku tak hendak mereka-reka, menebak-nebak tentangmu!

Sebab mujahidku…tahukah kau?
Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang, sebelum telinga ini mendengar
Sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku atas siapa pun kau!
Dan aku…ingin menjagamu tetap begitu: `SEDERHANA'

Ah, mujahidku…semoga kau lantunkan doa yang sama pada Pemilik kita
Sebab takdirku dan takdirmu ada di genggaman-Nya
Dan kita? Tak pernah tahu

Mujahidku…
Dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya
Menyelipkan doa semoga aku pantas mendampingimu
Entah…siapa kau, dimana saat ini adamu…namun…
Ada hormat, ada rindu, kepercayaan,
Yang memberiku selaksa energi tulus

Mujahidku,
sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku
Mempersiapkannya…menempanya
Agar jika suatu saat DIA berkehendak, dan membuat kisah tentang kita,
Aku telah siap mendampingimu
Dan kita telah tapaki jalan dakwah yang kita pilih dan kita cintai
Hingga hanya Allah muara akhir semua cita

 
*untuk seorang yang dijanjikan Allah, di saat yang hanya Allah yang mengetahuinya,

Bismillah, kutuliskan doa ini, biar bukan sekadar ucap,
Biar bukan hanya menjadi genderang di langit hati,
Biar bukan hanya menjadi celotehan belaka di buah bibir.
Namun kupahat, pada sebuah catatan yang kokoh dan kuat seolah prasasti di atas batu,
Biar tidak hilang dirayu angin,
Biar tidak kikis disapu air,
Dan biar… bukan hanya seperti menulis di atas pasir yang hancur dideru ombak.

Karena kuyakin, bahwa Tuhanku tahu, aku semakin serius dengan urusan satu ini…

Urusan yang bukan lagi soal dunia, tapi urusan yang menghimpun setengah agama kita, juga urusan akhirat kita yang mahapasti.

Kupersembahkan untuk saudari-saudariku yang shalihah… ^^

(dinukil dari Diary Pengantin –izzatul Jannah dan Rabi'ah Al Adawiyah-)