السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Senantiasa belajar dari pengalaman dan menjadikan hidup ini lebih berarti...
sebab tiada kata terlambat untuk terus belajar
Selalu Optimis dan jangan pernah menyerah, Ganbatte!!!

Senin, 20 Juli 2009

Penyakit Perempuan Yang Tidak Berjilbab

Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:
Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusak-nya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam pers-pektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

(Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad)

Sabtu, 06 Juni 2009

Bacaan Bidadari Dunia

Realita tentang degradasi (kemerosotan) moral yang terjadi pada kaum wanita saat ini, memang, sudah sangat jauh sekali dari tatanan tamadun (beradab). Dengan cara menjadikan tubuh mereka sebagai tontonan gratis lewat pakaian yang ekstra ketat atau setengah telanjang (meninggikan rok dari lututnya, meruncingkan kerah belahan dada dan memperluas area pameran punggung). Semua itu mereka lakukan untuk menarik aset yang sebesar-besarnya, dengan mengesampingkan norma -norma yang ada di lingkungan masyarakat, tanpa pernah memikirkan dampak negatif dari perbuatannya itu.

Islam sebagai agama samawi yang terakhir, dari jauh-jauh hari telah memberikan rambu-rambu untuk menjaga kehormatan wanita, melalui seperangkat nash-nash shahih yang ada dalam al-Qur�an dan Sunnah Rasulullah. Kedua pedoman tersebut mendidik wanita muslimah tentang bagaimana berperilaku, baik dalam hubungannya dengan Allah, keluarga dan masyarakat (orang lain), begitu juga dengan keperibadiannya sendiri. Siapapun yang meneliti dan mengamati nash-nash tersebut pasti akan kagum dan terkesima, karena hal-hal yang disampaikan mampu menjangkau seluruh aspek kehidupan wanita, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.

Sosok wanita yang berakhlak mulia (shalihah) merupakan hal yang sangat urgen bagi kehidupan umat manusia, karena wanita memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik generasi penerus bangsa, mencetak para ilmuwan yang beriman, ekonom yang jujur, politisi yang bijak, pejabat dan pemimpin yang amanah. Disamping itu, peran mereka juga teramat penting dalam menanamkan akhlak yang mulia, mengokohkan nilai-nilai moral, menghiasi kehidupan dengan mahabbah (cinta), kasih sayang dan kedamaian.

***

Hanya wanita shalehah yang mampu dan siap membentuk kader umat dan bangsa yang ber-etika, disaat wanita-wanita lain diganduli oleh filsafat hedonisme, materialisme dan dijerat oleh pelbagai aktivitas jahiliyah yang sangat jauh dari hidayah Allah Swt.. Dialah wanita penerang disaat �listrik� dunia ini mati dipengaruhi faham-faham barat yang tidak bertanggungjawab. Penyejuk hati bagi jiwa-jiwa yang gelisah dan tak tahu tujuan hidup. Dialah wanita kekasih Allah Swt. yang selalu mendapatkan perlindungan-Nya dari �tangan-tangan� pria yang tak beradab. Dialah �bidadari dunia� yang diper-untukkan buat laki-laki shaleh. Dan Islam sangat membedakannya dengan wanita-wanita lain dari segala sisi.

Untuk memenuhi keingintahuan kita soal bagaimana wanita muslimah shalehah yang bersosok bidadari dunia, lewat buku �Bidadari Dunia, Potret Ideal Wanita Muslim� yang dikarang oleh pemuda yang berumur 22 tahun : Muhammad Syafi�i al-Bantanie ini, kita akan mengetauhi ciri-ciri, sifat dan gaya kehidupannya.

Dengan kepiawaiannya, Muhammad Syafi�i al-Bantanie mampu mengajak para muslimahshalehah untuk menjadi bidadari dunia, dengan cara mengawali langkah pertama dengan mengenal seperti apa sebenarnya bidadari yang hadir di dunia ini? Syafi�i mengilustrasikan, bahwa bidadari dunia itu seperti mutiara yang tersimpan baik,karena selalu menjaga diri (iffah) dan kehormatannya. Jelita karena menghiasi pribadinya dengan akhlak mulia. Dan bermata jeli karena penglihatannya terpelihara dari hal-hal yang haram. Wanita seperti inilah yang disebut Rasulullah Saw.sebagai perhiasan terindah (hal. 2-14).

Setelah mengenal seperti apa bidadari dunia itu, buku ini juga menuntun para wanita muslimah untuk bisa juga menjadi bidadari dunia dengan mengenal karakteristik wanita muslimah shalihah yang berwujud bidadari. Diantaranya, selalu menjaga aurat. Wanita, sejatinya, selalu diidentikkan dengan bunga sebagai lambang keindahan. Dan tidak ada yang paling nikmat dari tubuh wanita, menurut pandangan nafsu, selain auratnya. Maka tak pelak lagi, jika Islam sebagai agama yang memuliakan wanita, mendidik wanita shalihah untuk selalu menjaga auratnya (hal. 15-81).

Kemudian, pengarang muda ini juga tak lupa menjelaskan apa peranan wanita shalihah di dunia ini? Di dalam buku ini Syafi�i menjelaskan, bahwa salah satu peran wanita shalihah adalah sebagai pendidik utama. Karena dari tangan seorang ibu shalihah itu akan lahir penerus bangsa; akan lahir pemerilahara agama; akan lahir pemimpin yang adil dan bebas korupsi. Maka tak salah, jika Napoleon Bonaparte mengatakan, � seorang ibu menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan dunia dengan tangan kirinya� (hal. 82-92).

Pemaparan isi buku yang dikarang oleh pemuda yang dilahirkan tahun 1983 ini, tidak hanya sebuah teori saja namun sudah dibuktikan oleh beberapa muslimah yang sudah berubah menjadi �bidadari dunia�,sehingga didalam buku ini juga ditampilkan cerita-cerita tentang para �bidadari dunia� yang telah berhasil. Diantaranya Gadis penjual susu. Gadis yang taat kepada Allah, yang tak ingin melakukan kecurangan dalam usahanya. Sekalipun pada saat itu, sudah menjadi kebiasaan para pedang melakukan kecurangan dengan mencampurkan air dalam susu tersebut, supaya kelihatan banyak dan mendapat untung lebih. Namun dirinya tetap berusaha untuk tetap adil.

Suatu hari khalifah Umar Bin Khattab sedang berkeliling kota Madinah untuk mengontrol kondisi rakyatnya, kemudian beliau melintas di depan rumah gadis tersebut dan mendengar pembicaraan gadis tersebut dengan ibunya. Ketika itu, ibu gadis tersebut menyarankan kepadanya untuk mencampurkan air di dalam susu perahannya supaya kelihatan banyak seperti para pedang lainnya. Namun gadis tersebut menjawab dengan sopan, �Ibu, Amirul Mukmin melarang perbuatan tersebut�. �Tapi, Amirul Mukminin kan tidak melihat?� jawab ibunya kembali. Dengan tenang gadis tersebut bertutur, �Benar bu, Amirul mukminin tidak melihat, tapi Tuhannya amirul mukminin, Allah Swt. Maha Melihat apa yang dikerjakan hamba-Nya.�

Setelah mendengar ketaatan wanita tersebut kepada Allah, Amirul mukmin pun bergegas pulang dan menceritakan perihal gadis tersebut kepada anak laki-lakinya, kemudian menyarankan anaknya untuk menikahi gadis tersebut. Sehingga dari keturunan gadis tersebut lahirlah Ummu Ashim, yang kemudian dinikahi Abdul Aziz Bin Marwan. Dari pernikahannya tersebut lahirlah Umar Bin Abdul Aziz, seorang pemimpin yang shalih (hal. 93-112).

Di akhir buku ini, juga akan diulas dengan beberapa renungan yang membuat air mata kita menetes tanpa kita sadari, karena begitu banyak dosa yang kita perbuat tanpa pernah sadar bahwa dosa itu telah membuat kita kufur nikmat (hal. 113-128).

Kehadiran buku ini sangat bermanfaat sekali bagi para muslimah, baik itu yang sudah menikah ataupun belum, begitu juga untuk para pria, yang pada gilirannya akan terbawa dalam komunitas ini. Artinya, buku ini juga berfungsi sebagai �lampu sorot� dalam mencari pendamping hidup yang bersosok �bidadari dunia�. Paling tidak, buku ini bisa dijadikan sebagai penuntun untuk mengkader putri-putri tersayang menjadi bidadari dunia sejak dini. Namun, buku ini tidak begitu banyak mengajarkan kiat-kiat ber-interakasi dengan putra-putri untuk menjadikan si �buah hati�sebagai potret anak sang �bidadari dunia�. Kekurangan yang sedikit ini tidak begitu mempengaruhi tujuan pengarang dalam menggambarkan sang �bidadari dunia�: Wanita Shalehah.



*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Fakultas Syariah Islamiyah, Tk. III, dan Dewan redaksi buletin GENERASI Kairo, Mesir periode 2005-2006.

Minggu, 24 Mei 2009

Bidadari Itu.....

Andai Sang Bidadari Turun dari Langit


Mendengar nama bidadari tentu yang ada dalam bayangan kita adalah wanita cantik,dan lembut serta menawan dan kisah ini hanya ada dalam dongeng sebelum tidur.
Sesungguhnya bidadari itu ada,seperti yang dikisahkan oleh Ibnu Qayyim Al jauziyyah dalam bukunya "Tamasya Kesurga,dimana dalam buku itu dikatakan bidadari2 itu adalah waninta suci yang menyenangkan bila di pandang mata,meyejukkan jika dilihat dan menentramkan setiap pemiliknya,wajahnya cantik jelita,kulitnya halus mulus,akhalaknya baik dan perawan kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Subhanallah sungguh satu gambaran yang sempurna dari seorang berjenis wanita yang menjadi bidadari surga. Dan akan timbul pertanyaan dihati siapakah yang mendapatkan bidadari itu ? jawabnya ialah yang mendapatkan bidadari surga adalah orang2 yang syahid karena berjihad di jalan Allah,orang2 yang tulus ikhlas membela agama Allah. Diantara sebagian orang berpikir atau khususnya kaum adam,tentu akan bertanya kapan dapat bertemu dengan bidadari2 itu ? apakah bidadari2 itu bisa di miliki ? atau adakah sedikit di antara mereka mendiami bumi sekarang ini ? Sesungguhnya bidadari2 itu sudah turun kebumi semenjak islam bangkit di bumi.Bidadari itu menghias diri setiap hari,berwujud manusia yang berhati lembut,menyenangkan di pandang mata,meyejukkan dilihat,menentramkan hati setiap pemiliknya,dan dia adalah wanita sholeha yang menjaga kesucian dirinya.Akan timbul lagi pertanyaan seperti apakah bidadari bumi itu ? Bisakah kita mengikuti langkahnya? Apakah dia anak ? adik? atau ponakkan perempuan atau apakah dia ibu kita ,apakah dia juga kita sendiri ? atau semua ini hanya angan2 yang bisa di realisasikan ,tapi syeitan menahan. Setiap wanita bisa menjadi bidadari bumi,dan seperti apa ciri2nya antara lain :

1,Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah,senantiasa menyerahkan segala urusan hiudpnya kepada hokum dan syariat Allah.

2.Ia menjadikan Alquran dan Al hadist sebagai sumber hokum dalam mengatur segala aspek kehidupannya

3.Ibadahnya baik dan memiliki akhlak dan budi pekerti yang mulia tidak suka berbohong,bergunjing dan ria.

4.Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua,dan senantiasa mendoakan orang tuanya,menghormati mereka dan menjaga serta melindunginya.

5.Kalau dia bersuami maka dia akan taat kepada suaminya,menjaga harta suaminya,mendidik anak2nya dengan kehidupan yang islami,dan jika dilihat menyenangkan suami.jika di padang menyejukkan dan menentramkan bila berada di dekatnya,hati akan tenang bila meninggalkannya pergi,dan melayani suaminya dengan baik dan berhias untuk suaminya dan dapat membangkitkan motivasi dan semangat suami dalam berjuang membela agama Allah.

6.Tidak suka bermewah2 dengan dunia,tawadhu,nersikap sederhana,sabarnya luar biasa atas janji2 Allah,dan tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.

7.Dia sangat bermanfaat untuk lingkungannya,pengabdiannya kepada masyarakat dan agama sangat besar,meyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut,hatinya bersih,akalnya cerdas . Itulah sekilas gambaran bidadari bumi,dialah wanita sholeh yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti untuk seluruh alam ini. Ya Allah,… Ya Rabbi,jadikanlah aku,ibuku dan saudara2ku yang wanita juga wanita2 muslimah di sekelilingku menjadi bidadari bumi agar kelak di surga tidak canggung lagi. Dunia ini adalah perhiasan,sebaik2 perhiasan adalah wanita sholeha(HR Muslim)

Minggu, 17 Mei 2009

Putri Malu

Pada suatu hari, Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama puteri baginda, Saidatina Fatimah r.a. Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak pohon semalu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan. Fatimah mengatakan kepada bapanya apalah gunanya pohon semalu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah. Rasulullah SAW dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya itu bahawasanya pohon semalu itu amat berkait rapat dengan wanita. Fatimah terkejut. Rasulullah SAW menyambung kata-katanya lagi. Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada pohon semalu ini dari 4 aspek.

Pertama,

Pohon semalu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh diibaratkan bahawa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).

Kedua,

Semalu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maruah sebagai seorang wanita muslim.

Ketiga,

Semalu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin.

Dan akhir sekali,

Semalu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja. Ambillah pengajaran dari semalu walau pun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil.

Minggu, 03 Mei 2009

Jilbab

Menemukan Kedamaian Islam di Balik Jilbab


Sara Bokker, dulunya adalah seorang model, aktris, aktivis dan instruktur fitness. Seperti umumnya gadis remaja Amerika yang tinggal di kota besar, Bokker menikmati kehidupan yang serba gemerlap. Ia pernah tinggal di Florida dan South Beach, Miami, yang dikenal sebagai tempat yang glamour di Amerika. Kehidupan Bokker ketika itu hanya terfokus pada bagaimana ia menjaga penampilannya agar menarik di mata orang banyak.

Setelah bertahun-tahun, Bokker mulai merasakan bahwa ia selama ini sudah menjadi budak mode. Dirinya menjadi "tawanan" penampilannya sendiri. Rasa ingin memuaskan ambisi dan kebahagian diri sendiri sudah mengungkungnya dalam kehidupan yang serba glamour. Bokker pun mulai mengalihkan kegiatannya dari pesta ke pesta dan alkohol ke meditasi, mengikuti aktivitas sosial dan mempelajari berbagai agama.

Sampai terjadilah serangan 11 September 2001, dimana seluruh Amerika bahkan diseluruh dunia mulai menyebut-nyebut Islam, nilai-nilai Islam dan budaya Islam, bahkan dikait-kaitkan dengan deklarasi "Perang Salib" yang dilontarkan pimpinan negara AS. Bokker pun mulai menaruh perhatian pada kata Islam.

"Pada titik itu, saya masih mengasosiasikan Islam dengan perempuan-perempuan yang hidup di tenda-tenda, pemukulan terhadap istri, harem dan dunia teroris. Sebagai seorang feminis dan aktivis, saya menginginkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," kata Bokker seperti dikutip dari Saudi Gazette.

Suatu hari, secara tak sengaja Bokker menemukan kita suci al-Quran, kitab suci yang selama ini pandang negatif oleh Barat. "Awalnya, saya tertarik dengan tampilan luar al-Quran dan saya mulai tergelitik membacanya untuk mengetahui tentang eksistensi, kehidupan, penciptaan dan hubungan antara Pencipta dan yang diciptakan. Saya menemukan al-Quran sangat menyentuh hati dan jiwa saya yang paling dalam, tanpa saya perlu menginterpretasikan atau menanyakannya pada pastor," sambung Bokker.

Akhirnya, Bokker benar-benar menemukan sebuah kebenaran, ia memeluk Islam dimana ia merasa hidup damai sebagai seorang Muslim yang taat. Setahun kemudian, ia menikah dengan seorang lelaki Muslim. Sejak mengucap dua kalimat syahdat Bokker mulai mengenakan busana Muslim lengkap dengan jilbabnya.

"Saya membeli gaun panjang yang bagus dan kerudung seperti layaknya busana Muslim dan saya berjalan di jalan dan lingkungan yang sama, dimana beberapa hari sebelumnya saya berjalan hanya dengan celana pendek, bikini atau pakaian kerja yang 'elegan'," tutur Bokker.

"Orang-orang yang saya jumpai tetap sama, tapi untuk pertama kalinya, saya benar-benar menjadi seorang perempuan. Saya merasa terlepas dari rantai yang membelenggu dan akhirnya menjadi orang yang bebas," Bokker menceritakan pengalaman pertamanya mengenakan busana seperti yang diajarkan dalam Islam.

Setelah mengenakan jilbab, Bokker mulai ingin tahu tentang Niqab. Ia pun bertanya pada suaminya apakah ia juga selayaknya mengenakan niqab (pakaian muslimah lengkap dengan cadarnya) atau cukup berjilbab saja. Suaminya menjawab, bahwa jilbab adalah kewajiban dalam Islam sedangkan niqab (cadar) bukan kewajiban.

Tapi satu setengah tahun kemudian, Bokker mengatakan pada suaminya bahwa ia ingin mengenakan niqab. "Alasan saya, saya merasa Allah akan lebih senang dan saya merasa lebih damai daripada cuma mengenakan jilbab saja," kata Bokker.

Sang suami mendukung keinginan istrinya mengenakan niqab dan membelikannya gaun panjang longgar berwarna hitam beserta cadarnya. Tak lama setelah ia mengenakan niqab, media massa banyak memberitakan pernyataan dari para politisi, pejabat Vatikan, kelompok aktivis kebebasan dan hak asasi manusia yang mengatakan bahwa niqab adalah penindasan terhadap perempuan, hambatan bagi integrasi sosial dan belakangan seorang pejabat Mesir menyebut jilbab sebagai "pertanda keterbelakangan."

"Saya melihatnya sebagai pernyataan yang sangat munafik. pemerintah dan kelompok-kelompok yang katanya memperjuangkan hak asasi manusia berlomba-lomba membela hak perempuan ketika ada pemerintah yang menerapkan kebijakan cara berbusana, tapi para 'pejuang kebebasan' itu bersikap sebaliknya ketika kaum perempuan kehilangan haknya di kantor atau sektor pendidikan hanya karena mereka ingin melakukan haknya mengenakan jilbab atau cadar," kritik Bokker.

"Sampai hari ini, saya tetap seorang feminis, tapi seorang feminis yang Muslim yang menyerukan pada para Muslimah untuk tetap menunaikan tanggung jawabnya dan memberikan dukungan penuh pada suami-suami mereka agar juga menjadi seorang Muslim yang baik. Membesarkan dan mendidik anak-anak mereka agar menjadi Muslim yang berkualitas sehingga mereka bisa menjadi penerang dan berguna bagi seluruh umat manusia."

"Menyerukan kaum perempuan untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan kemunkaran, untuk menyebarkan kebaikan dan menentang kebatilan, untuk memperjuangkan hak berjilbab maupun bercadar serta berbagi pengalaman tentang jilbab dan cadar bagi Muslimah lainnya yang belum pernah mengenakannya," papar Bokker.

Ia mengungkapkan, banyak mengenal muslimah yang mengenakan cadar adalah kaum perempuan Barat yang menjadi mualaf. Beberapa diantaranya, kata Bokker, bahkan belum menikah. Sebagian ditentang oleh keluarga atau lingkungannya karena mengenakan cadar. "Tapi mengenakan cadar adalah pilihan pribadi dan tak seorang pun boleh menyerah atas pilihan pribadinya sendiri," tukas Bokker.

www.eramuslim.com

Jumat, 03 April 2009

wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari

Aku bertanya “ Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab “ Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat”

“Aku bertanya mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”

Beliau menjawab “Karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya outih bersih, pakaiaannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas”

Mereka berkata “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya”

(HR Tbahari dari Ummu Salamah)

Jumat, 27 Maret 2009

Profil Seorang Akhwat Sejati

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar jilbabnya yang lebar, tetapi dari bagaimana ia menjaga pandangan mata (ghudhul bashar), sikap, akhlak, kehormatan dan kemurnian islamnya….

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kelembutan suaranya, tetapi dari lantangnya ia mengatakan kebenaran di hadapan laki2 bukan mahramnya…..

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya dengan anak2nya, keluarga dekatnya, para jama’ah, para tetangga dan orang2 di sekitarnya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat ia bekerja tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah tangganya…

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia pintar berhias dan memasak masakan yang enak2, tapi bagaimana ia bisa faham dan mengerti selera dan variasi makan suami dan anak2nya yang sebenarnya tidak rewel, pintar mengatur cash flow finansial keluarga, mengerti bagaimana berpenampilan menarik di hadapan suami dan selalu merasa cukup (qonaah) dengan segala pemberian dari sang suami di saat lapang maupun di saat sempit.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang cantik, tetapi dari bagaimana ia bermurah senyum dan sejuk jika dilihat di hadapan suaminya dengan sepenuh hati tanpa dibuat2/dipaksakan.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang mencoba berta’aruf kepadanya, tetapi dari komitmennya untuk mengatakan bahwa sesungguhnya “Tidak ada kata “CINTA sebelum menikah.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari gelar sabuk hitam dalam olahraga beladirinya, tetapi dari sabarnya ia menghadapi lika-liku kehidupan…



Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar banyaknya ia menghafal Al-Quran, tetapi dari pemahaman ia atas apa yang ia baca/hafal untuk kemudian ia amalkan dalam kehidupan sehari2.

“Akhwat seperti itu ada, tapi langka.

Sekalipun ada, biasanya ia memiliki karakter khas antara lain; Sangat mencintai Allah dan RasulNya melebihi apapun, tidak lepas dari dunia da’wah (minimal di lingkungan sekitar tempat tinggalnya), hidup berjamaah tapi tidak dikenal ‘ashobiyah, tidak ingin dikenal-kecuali diminta/didesak oleh jama’ah (masyarakat), dari keturunan orang2 yang shalih/shalihat, berasal dari lingkungan yang sangat terpelihara, punya amalan ibadah harian, mingguan dan bulanan di atas rata2 orang kebanyakan, hidupnya sederhana namun tetap menarik dan bermanfaat buat orang lain, dikenal sebagai tetangga yang baik hati, sangat berbakti terhadap orang tua, sangat hormat kepada yang lebih tua dan sangat sayang terhadap yang lebih muda, sangat disiplin dengan sholat fardunya, rajin shaum sunnah dan qiyamullail & atau bisa jadi amalan ibadah terbaiknya disembunyikan dari mata orang2 yang mengenalnya, rajin memperbaiki istighfarnya (taubatan nashuha), rajin mendoakan saudara2nya terutama yang sedang dalam keadaan kesulitan atau sedang terdzolimi secara terang2an/tersembunyi, rajin bersilaturahim, rajin menuntut ilmu-mengaji- (terutama yang syar’i)/minimal rajin hadir di majlis ilmu dan mendengarkannya, senantiasa menambah/memperbaiki ilmunya dan menyampaikan semua ilmu yang ia ketahui setelah terlebih dahulu ia mengamalkannya, rajin membaca/menghafal alqur’an atau hadits dan buku2 yang bermanfaat, pintar/kuat hafalannya, sangat selektif soal makanan/minuman yang ia konsumsi, sangat perhatian terhadap kebersihan dan sangat disiplin sekali soal thaharah, sangat terjaga dari soal2 ikhtilat apalagi berkhalwat, jauh dari gosip-menggosip, lisan dan semua perbuatannya senantiasa terjaga dari hal2 yang sia2, zuhud, istiqomah, tegar, tidak takut/bersedih hati hingga berlarut2 melainkan sebentar (wajar), pandai menghibur dan pandai menutupi aib/kekurangan dirinya dan orang2 yang ia kenal, mudah memaafkan kesalahan/kekeliruan orang lain tanpa diminta dan tanpa dendam, ringan tangan untuk membantu sesama, mudah berinfak (bershadaqah), ikhlas, jauh dari riya, ujub, muhabahat, takabur dan tidak emosional, cukup sensitif tapi tidak terlalu sensitif (tidak mudah tersinggung), selalu berbuat ihsan dan muraqobatullah (selalu merasa dekat dan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT baik di saat ramai maupun di saat sendirian), selalu berhusnudzon kepada setiap orang, benar2 berkarakter jujur (shiddiiq), amanah dan selalu menyampaikan yang haq dengan caranya yang terbaik (tabligh), pantang mengeluh/berkeluh kesah, sangat dewasa dalam menyikapi problematika kehidupan, mandiri, selalu optimis, terlihat selalu gembira dan menentramkan, hari2nya tidak lepas dari perhitungan (muhasabah) bahwa hari ini selalu ia usahakan lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, dan senantiasa pandai bersyukur atas segala ni’mat (takdir baik) serta senantiasa sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan (takdir buruk) dalam segala keadaan. Kapan pun dan di manapun..

Lalu....
adakah cara yang paling mudah untuk mendapatkannya? atau minimal bisa mendapatkan seorang Akhwat yang mendekati profil Akhwat Sejati??

Ada, jika antum ingin mendapatkan Akhwat Sejati nan benar2 Shalihat sebagai teman hidup maka SHALIHKAN DAHULU DIRI ANTUM…!! karena InsyaAllah Akhwat yang shalihat adalah pada dasarnya juga untuk Ikhwan yang shaalih…

Amiin, Wallahu a’lam bishawab.